BERITA DAERAH

Warta Kota Lhokseumawe

GUBERNUR ACEH LAKUKAN GROUND BREAKING PLTMG SUMBAGUT 2 PEAKER 250 MW (Sabtu, 12 Mei 2018)



Lhokseumawe ~ Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf melakukan Ground Breaking Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbagut 2, Peaker 250 MW. Ground Breaking berlangsung di Meuria Paloh, Kec. Muara Satu, Jum’at (11/5). Pada Ground Breaking tersebut, Gubernur Irwandi turut didampingi Walikota dan Wakil Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya dan Yusuf Muhammad, SE, MSM. Selanjutnya, GM PT PLN (Persero) UIP KITSUM, GM PT PLN (Persero) UIP SUMBAGUT, GM PT PLN (Persero) P3B Sumatera dan GM PT PLN (Persero) Wilayah Aceh. Gubernur Aceh dalam arahannya menyampaikan bahwa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbagut 2, Peaker 250 MW adalah untuk meningkatkan petumbuhan ekonomi di wilayah Aceh terkait dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe. Selain juga untuk mendukung masuknya investor dalam membangun investasi. Dengan iklim investasi yang baik, diharapkan akan dapat menumbuhkan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar proyek pembangunan. Sebelumnya, Direktur Regional Sumatera PT PLN (Persero) yang diwakili GM PT PLN (Persero) Wilayah Aceh, Jefri Rosiadi mengatakan bahwa beban puncak listrik Lhokseumawe sebesar 28,3 MW tidak terdapat masalah, karena mendapat pasokan dari PLTMG Arun. Sementara untuk Aceh, daya mampu pasok sebesar 453 MW dengan beban puncak Aceh sebesar 490 MW. Meskipun lebih tinggi beban dari daya mampu, namun listrik Aceh tetap aman karena mendapat pasokan dari PLTMG Arun 184 MW, PLTU Nagan Raya 2x110 MW, dan transfer daya dari sistem Sumbagut sebesar 57 MW melalui jaringan transmisi 150 KV. Namun, menurut Jefri, guna memperkuat kondisi kelistrikan Aceh serta mengantisipasi kebutuhan listrik masa mendatang, tetap diperlukan pengembangan untuk menunjang kegiatan perekonomian. Jefri menambahkan, pembangkit berkapasitas 250 MW ini menggunakan 13 unit mesin gas, yang tiap unitnya mampu menghasilkan 18,5 MW dengan bahan bakar yang disuplai dari Terminal Gas Receiving dan Regasification milik PT Perta Arun Gas. Sedangkan, waktu pengerjaan selama 18 bulan dan diperkirakan COD dapat tercapai pada akhir tahun 2019. Acara turut dirangkai dengan pemberian santunan kepada 50 anak yatim piatu, yang berasal dari Gampong Meuria Paloh dan diterima secara simbolis oleh 4 (empat) orang perwakilan penerima.