22 April 2025 M / 23 Syawwal 1446 H | |
Lhokseumawe ~ Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, bertindak selaku Inspektur pada Upacara Hari Guru Nasional Tahun 2018 dan HUT Ke-73 PGRI. Upacara berlangsung di Lapangan Hiraq, Senin (26/11).
Tantangan pendidikan di abad XXI semakin berat, hal ini meniscayakan peningkatan profesionalisme, menyangkut sikap mental dan komitmen para guru untuk selalu meningkatkan kualitas, agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, dalam amanatnya yang dibacakan Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya.
Tema Hari Guru Nasional Tahun 2018 adalah “Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad XXI†dan Tema HUT Ke-73 PGRI adalah “Guru Sebagai Penggerak Perubahan Di Era Revolusi Industri 4.0â€. Untuk itu, diperlukan guru yang profesional, guru yang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang super cepat untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada setiap satuan pendidikan, dalam rangka mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
Oleh karenanya, Mendikbud RI melalui Walikota Lhokseumawe berpesan kepada seluruh guru dan tenaga pendidik untuk memiliki ciri guru profesional, yaitu guru yang memenuhi kompetensi dan keahlian inti sebagai pendidik. Selanjutnya, guru yang mampu membangun kesejawatan, guru bersama teman sejawat yang terus belajar, mengembangkan diri, dan meningkatkan kecakapan untuk mengikuti laju perubahan zaman.
Terakhir, guru yang mampu merawat jiwa sosialnya. Para guru Indonesia adalah para pejuang pendidikan yang sesungguhnya, yang menjalankan peran, tugas dan tanggung jawab mulia sebagai panggilan jiwa. Dengan segala tantangan dan hambatan, para guru Indonesia berada di garda terdepan dalam pencerdasan kehidupan bangsa.
Upacara Hari Guru Nasional Tahun 2018 dan HUT Ke-73 PGRI dirangkai dengan penyerahan bingkisan kepada Guru Berprestasi Kota Lhokseumawe dan guru yang memasuki masa Purna Bhakti.