Wakil Wali Kota Lhokseumawe Buka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Imuem Masjid dan Meunasah Tahun 2025 (Kamis, 20 November 2025)
Lhokseumawe, 20 November 2025 — Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Husaini, S.E., membuka secara resmi Pelatihan Peningkatan Kapasitas Imuem Masjid dan Meunasah dalam Wilayah Kota Lhokseumawe Tahun 2025 yang dipusatkan di Wisma Kuta Karang Lama, Gampong Lancang Garam, Kamis (20/11). Kegiatan ini diikuti oleh 70 Imuem dari seluruh kecamatan di Kota Lhokseumawe. Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menegaskan bahwa Imuem memiliki peran strategis dalam penguatan ibadah, dakwah, serta pelayanan sosial keagamaan di tengah masyarakat. Peningkatan kapasitas, menurutnya, menjadi kebutuhan penting agar para Imuem mampu merespons dinamika yang berkembang di lingkungan jamaah.
“Imuem adalah ujung tombak kemakmuran masjid. Karena itu, peningkatan kapasitas ini menjadi langkah penting untuk memperkuat peran mereka dalam membina umat,” ujarnya. Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kota Lhokseumawe dalam mendukung program pembinaan keagamaan yang berkelanjutan. “Pemerintah Kota Lhokseumawe mendukung penuh kegiatan seperti ini. Kita ingin memastikan para Imuem memiliki bekal yang cukup, baik dalam ibadah maupun manajemen, agar masjid benar-benar menjadi pusat pembinaan umat yang efektif,” tegasnya.
Wakil Wali Kota turut mengajak seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan langsung di masjid masing-masing. “Saya berharap para peserta mengikuti pelatihan ini dengan serius. Ilmu yang didapat harus memberi manfaat nyata bagi jamaah,” harapnya. Pelatihan ini menghadirkan narasumber Tgk. Adnan Yahya, S.Kom.I., M.Pd. (Dosen UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe) dan Dr. H. Muhammad Amin, S.Ag., MA. (Kepala Kantor Kementerian Agama Lhokseumawe). Materi yang disampaikan meliputi manajemen masjid modern, penguatan fungsi sosial dan dakwah, serta peningkatan kapasitas komunikasi dan kepemimpinan Imuem.
Pihak perbankan syariah juga turut memberikan materi mengenai penerapan QRIS sebagai sistem digital untuk memudahkan jamaah bersedekah, yang sekaligus mendorong transparansi dan profesionalisme pengelolaan keuangan masjid. Sementara itu, Plh. Kepala Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah, Drs. Tgk. Ikhwansyah, MA, menegaskan bahwa pengelolaan masjid di era modern harus dilakukan secara akuntabel dan berkelanjutan, sehingga masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial, ekonomi, dan pendidikan umat. Dengan dibukanya pelatihan ini, Pemerintah Kota Lhokseumawe berharap peran Imuem semakin kuat dan pengelolaan masjid berjalan lebih efektif demi kemaslahatan masyarakat.