21 April 2025 M / 22 Syawwal 1446 H | |
Lhokseumawe ~ Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya menghadiri Pembukaan Festival Seni dan Pagelaran Budaya Pelajar Kota Lhokseumawe. Kegiatan berlangsung di Panggung Seni DKA, Selasa (25/9).
Acara Pembukaan ditandai dengan penabuhan rapa’i oleh Walikota Lhokseumawe, Asisten III Setdako Lhokseumawe, Kasie Budaya Disbudpar Aceh dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Lhokseumawe serta perwakilan dari unsur Sekolah. Setelah pembukaan, acara diisi dengan hiburan oleh Juara FLS2N Provinsi Aceh Tahun 2018 asal Kota Lhokseumawe.
Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan sangat berarti dalam mengembangkan potensi dan karakter sekaligus wahana aktualisasi dan mengembangkan minat bakat peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan dalam wilayah Kota Lhokseumawe.
Suaidi juga menambahkan, dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kecintaan pelajar terhadap kesenian, khususnya kesenian tradisional Aceh. Sehingga generasi muda Kota Lhokseumawe mengenal jati dirinya yang sekaligus dapat berperan sebagai penyaring dari gencarnya budaya asing yang masuk melalui berbagai media.
Sementara itu, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang diwakili Kasie Nilai Budaya, Evi Mayasari, A.Ks, M.Si menyampaikan bahwa Festival Seni dan Pagelaran Budaya Pelajar Kota Lhokseumawe mengandung makna silaturrahmi bagi para peserta maupun para pendamping.
Evi melanjutkan, selain itu juga merupakan upaya untuk menanamkan warisan budaya dalam sanubari generasi penerus Aceh. Dengan demikian, generasi Aceh dapat bertahan dari benturan budaya yang datang dari luar. Disamping itu, juga untuk membuka ruang kreativitas pelajar Kota Lhokseumawe.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lhokseumawe, Drs. Nasruddin, MM melaporkan kepada Walikota Lhokseumawe bahwa kegiatan diikuti pelajar dari tingkat PAUD s.d. SMA sederajad dalam wilayah Kota Lhokseumawe. Acara berlangsung selama 10 (sepuluh) hari dari 25 September s.d. 6 Oktober 2018 yang bertempat di Museum dan Panggung Seni DKA Kota Lhokseumawe.
Nasruddin mengatakan, cabang yang diperlombakan adalah Seudati, Ranup Lampuan, Ratoh Du’ek, Rapa’i Geleng dan Musik Tradisional serta Nasyid. Selanjutnya, Qasidah Rebana, Lagu Aceh, Puisi Aceh, Melukis dan Da’i / Khutbah serta Busana Muslim. Sedangkan kegiatan bertujuan selain melestarikan seni budaya Aceh juga mengevaluasi kegiatan ekskul seni di Sekolah.