PENYERAHAN REMISI KEPADA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (Jum'at, 18 Agustus 2017)
Lhokseumawe ~ Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya menyerahkan Remisi kepada Narapidana dan Anak pada Peringatan HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2017. Penyerahan berlangsung di Lapas Kelas II A Lhokseumawe, Kamis (17/8).
Walikota Lhokseumawe yang membacakan sambutan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Yassona H. Laoly menyampaikan bahwa pemberian remisi kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) merupakan upaya melembutkan jiwa, melembutkan rasa, sehingga perasaan yang mengarah kepada perbuatan kriminal dapat dieliminir.
Hal ini sesuai dengan tema kegiatan “Melalui Remisi Kita Berintegrasi Dengan Seniâ€, yang bermakna dengan pembinaan seni diharapkan dapat membuat WBP saat kembali di masyarakat nanti lebih mampu memaknai hidup secara holistik dan kembali berintegrasi secara sehat dengan masyarakat.
Pengurangan masa menjalani pidana (remisi) bagi narapidana dan anak merupakan apresiasi dari Pemerintah bagi WBP yang telah menunjukkan prestasi, dedikasi dan disiplin tinggi dalam mengikuti program pembinaan dengan baik serta telah memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Sebelumnya, Kepala Lapas Kelas II A Lhokseumawe, Elly Yuzar melaporkan kepada Walikota Lhokseumawe bahwa 213 dari total 466 narapidana Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Lhokseumawe, memperoleh remisi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada peringatan HUT Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia.
Elly Yuzar menambahkan bahwa selama 1 (satu) tahun, Lapas Lhokseumawe telah memberikan remisi kepada 420 narapidana sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini merupakan salah satu cara mengurangi tingkat hunian yang sudah melebihi kapasitas, dari 149 kapasitas, Lapas Lhokseumawe dihuni 466 warga binaan.
Namun dengan berbagai keterbatasan, Lapas Lhokseumawe tetap menunjukkan pelayanan terbaik, yang ditandai dengan diraihnya predikat terbaik se-Aceh untuk kategori kebersihan dan keindahan antar Lapas Tahun 2017. Selain itu, Juara Harapan II pada pameran Lapas tingkat Nasional pada bulan April Tahun 2017.
Lapas Lhokseumawe juga memberikan bekal berupa keterampilan menjahit kepada para warga binaan, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab pembinaan dan juga memberi bekal life skill yang mungkin berguna setelah warga binaan mengakhiri masa pembinaan.