26 Agustus 2025 M / 2 Rabiul Awwal 1447 H | |
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Lhokseumawe, Provinsi
Aceh, menyatakan tidak ada kasus baru COVID-19 di daerah itu dalam
sepekan terakhir.
"Tidak angka penambahan kasus baru COVID-19 di Kota Lhokseumawe dalam
kurun waktu sepekan terakhir," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota
Lhokseumawe Marzuki di Lhokseumawe, Rabu.
Menurut Marzuki, hal tersebut terjadi berkat meningkatnya vaksinasi
vaksin COVID-19 dan juga kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol
kesehatan.
Marzuki mengatakan hingga saat ini angka kasus COVID-19 di Kota
Lhokseumawe mencapai 1.685 orang dengan angka kematian akibat terpapar
virus tersebut sebanyak 80 orang.
"Kasus konfirmasi positif COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh mencapai
1.603 orang dan yang masih menjalani perawatan isolasi mandiri di rumah
masing-masing tersisa dua orang," kata Marzuki.
Meskipun tidak ada penambahan kasus dalam sepekan terakhir, kata
Marzuki, saat ini Kota Lhokseumawe masih berstatus zona oranye dengan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level III.
"Pemerintah Kota Lhokseumawe akan gencar melaksanakan vaksinasi vaksi
COVID-19 guna mewujudkan kekebalan kelompok, sehingga penularan virus
tersebut bisa ditekan," kata Marzuki.
Menyangkut capaian vaksinasi di Kota Lhokseumawe, Marzuki mengatakan
hingga kini sudah 49.370 dari 144.585 orang atau 34,15 persen warga di
kota itu sudah divaksin COVID-19 dosis pertama.
"Sedangkan warga yang sudah menerima vaksin dosis kedua sebanyak 29.476
warga atau 20,39 persen. Adapun kelompok masyarakat yang sudah menerima
vaksin tersebut yakni tenaga kesehatan, lanjut usia, pelayanan publik,
masyarakat umum dan remaja," kata Marzuki.
Untuk tenaga kesehatan, kata Marzuki, target vaksinasinya sebanyak
kesehatan 2.757 orang. Namun, yang sudah menerima vaksin dosis pertama
sebanyak 2.360 orang atau 85,6 persen serta 2.269 orang atau 82,3 persen
menerima dosis kedua.
"Sedangkan dosis ketiga hanya untuk tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan
yang sudah menerima vaksin COVID-19 dosis ketiga jenis Moderna mencapai
1.009 orang atau 36,6 persen," kata Marzuki.
Sedangkan vaksinasi bagi lanjut usia, kata Marzuki, sasarannya sebanyak
10.901 orang. Lanjut usia yang sudah menerima vaksin tahap pertama
sebanyak 1.540 orang atau 14,13 persen.
"Sementara, lanjut usia yang sudah divaksin tahap kedua sebanyak 1.006
orang atau 9,2 persen. Hingga saat ini, target sasaran vaksinasi lanjut
usia masih rendah. Kami terus berupaya agar target tersebut dapat
tercapai," kata Marzuki.
Marzuki mengatakan sasaran vaksinasi kelompok pelayanan publik mencapai
18.336 orang. Sedangkan realisasi untuk dosis pertama sebanyak 18.638
orang atau 101,3 persen. Sementara, dosis kedua hanya 12.063 orang atau
65,6 persen.
Berikutnya sasaran vaksinasi masyarakat umum, kata Marzuki, mencapai
91.336 orang. Sedangkan yang sudah menerima vaksin dosis pertama hanya
22.170 orang atau 24,27 persen. Dan dosis kedua sebanyak hanya 12.604
atau 13,8 persen.
Sementara, untuk kelompok remaja dengan sasaran sebanyak 21.194 orang
dan yang telah menerima vaksin tahap pertama hanya 4.662 orang atau 22
persen. Sedangkan untuk divaksin tahap kedua sebanyak 1.534 orang atau
7,2 persen.
"Kami mengajak masyarakat segera melakukan vaksinasi karena persediaan
vaksin masih tersedia dan tidak dipungut biaya. Jangan takut divaksin
karena vaksin aman dan halal serta dapat membentuk kekebalan kelompok
dari bahayanya COVID-19," kata Marzuki.